Wednesday, 1 July 2015

Pendekatan Saintifik (Scientiffic Approach)

Menurut KBBI pendekatan merupakan proses, cara, atau perbuatan mendekati. sedangkan saintifik yang berasal dari kata sains yang merupakan pengetahuan sistematis yang diperoleh dari suatu observasi, penelitian, dan uji coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu yang sedang diselidiki, dipelajari. Dalam bahasa inggris pendekatan berasal dari kata approach yang artinya mendekati sesuatu dengan pandangan tertentu. Sehingga pendekatan  Saintifik  ini dapat diartikan sebagai sebuah pandangan atau  konsep  dasar  yang  mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari pemikiran tentang  bagaimana  metode  pembelajaran diterapkan  berdasarkan  sistematika keilmiahan  tertentu. 

Kemendikbud  (2013)  memberikan  konsepsi tersendiri   bahwa  pendekatan  ilmiah  (scientific  approach)  dalam  pembelajaran didalamnya  mencakup  komponen: mengamati, menanya, menalar, mencoba/mencipta, menyajikan /mengkomunikasikan. Menurut lazim (2013:1) Pembelajaran dengan  pendekatan  saintifik  adalah  proses  pembelajaran  yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau  prinsip  melalui tahapan-tahapan  mengamati (untuk  mengidentifikasi  atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan  data  dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik  kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang  “ditemukan”. 

Pendekatan saintifik ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman  mendalam dan bermana kepada peserta didik dalam mengenal, memahami   berbagai  materi menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan saintifik ini digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan-tujuan tertentu, yaitu:
1.      untuk  meningkatkan  kemampuan  intelek,  khususnya  kemampuan  berpikir tingkat tinggi siswa.
2.      untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara
sistematik.
3.      terciptanya  kondisi  pembelajaran  dimana  siswa  merasa  bahwa  belajar  itu merupakan suatu kebutuhan.
4.      diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5.      untuk  melatih  siswa  dalam  mengomunikasikan  ide-ide,  khususnya  dalam
menulis artikel ilmiah.
untuk mengembangkan karakter siswa.
Prinsip-prinsip yang ada dalam pendekatan saintifik adalah:
1.      Pembelajaran berpusat pada siswa
2.      Pembelajaran membentuk student’s self concept
3.      Pembelajaran terhindar dari verbalisme
4.      Pembelajaran memberikan kesempatan kepada peserta didik mampu mengasimiliasi, mengakomodasi, dan mensintesis konsep, prinsip, atau hukum tertentu.
5.      Pembelajaran meningkatkan kemampuan berpikir siswa
6.      Pembelajaran memberikan motivasi kepada siswa
7.      Pembelajaran dialkukan secara nyata dan berdasarkan pengalaman langsung oleh peserta didik
8.      Pembelajaran dilakukan secara sistematis guna menemukan, membuktikan, atau menegmbangakn pengetahuan, konsep, atau prinsip yang telah ada.
Dalam pendekatan saintifik ini seperti yang telah dijelaskan oleh Kemendikbud tahun 2013, dibuatlah susunan atau sistematika atau langkah-langkah dalam melaksanakan pendekatan saintifik ini. Langkah-langkah ini disusun guna membangun atau mengkonstruksikan konsep-konsep yang akan dialami oleh peserta didik, sehingga pembelajaran akan terasa lebih bermakana. 

Langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik adalah: 

1.      Mengamati (Observing)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull  learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti  menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang,  dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a, hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik  untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru  memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca,mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Adapun  kompetensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi. 

2.      Menanya (Questioning)

Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait hasil pengamatan objek yang sedang mereka lakukan, baik itu berupa sesuatu yang konkrit maupun abstrak yang berkenaan dengan fakta, konsep, maupun prosedur. Pertanyaan yang diajukan dapat berupa pertanyaan yang bersifat faktual maupun bersifat hipotetik. Dari situasi ini, peserta didik akan dilatih untuk  menggunakan pertanyaan dari guru untuk menemukan fakta yang ada. Dari kegiatan menanya ini dihasilkan  sejumlah pertanyaan dan melalui kegiatan bertanya ini maka rasa ingin tahu peserta didik akan berkembang. Dari kegiatan menanya ini, maka peserta didik akan dapat melakukan kegiatan mengumpulkan informasi untuk mendukung jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diutarakan. Pengumpulan informasi ini dapat dilakukan dengan percobaan langsung ataupun dengan studi kepustakaan. Hasil informasi yang telah didapakan akan digunakan untuk mengkonstruksikan sebuah konsep, prinsip, atau hukum tertentu. 

3.      Menalar (Associating)

Kegiatan “mengasosiasi/mengolah informasi/menalar” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari  kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari  solusi  dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada  yang bertentangan.

Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu pedekatan dan model pembelajaran informasi dengan informasi lainya, menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut. Kompetensi yang diharapkan adalah  mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. 

4.      Mencoba (Experimenting)

Kegiatan mencoba ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan sikap, keterampilan, serta pengetahuan yang dimiliki peserta didik. Kegiatan ini dapat berupa melakukan sebuah percobaan, praktik, pengerjaan proyek, pembuatan sebuah produk, dan lain sebagainya. Dalam kegiatan mencoba ini tentu saja dilakukan dengan cara-cara ilmiah yang sistematis, logis,, dan rasional menurut metode atau prosedur-prosedur tertentu.

Kegiatan mencoba ini dirancang mulai dari tahap persiapan dimana pserta didik mulai berpikir tentang tujuan yang akan mereka capai dari kegiatan tersebut, kemudian kegiatan pelaksanaan yang dilakukan sesuai aturan tertentu, sampai pada pembuatan laporan hasil akhir kegiatan yang telah mereka lakukan, sehingga kegiatan ini merupakan sebuah kkegiatan ilmiah yang sistematis. 

5.      Mengkomunikasikan (Networking)

Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru  sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana  disampaikan dalam Permendikbud Nomor  81a Tahun 2013, adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Share this

0 Comment to "Pendekatan Saintifik (Scientiffic Approach)"

Post a Comment