Friday 10 July 2015

Model Pembelajaran Make a Match

Model Pembelajaran Make a Match - Model Pembelajaran Make a Match merupakan sebuah model pembelajaran alternatif yang menyenangkan, inovatif, dan efektif serta efisien. Model Pembelajaran Make a Match ini akan membantu guru dalam menciptakan sebuah pembelajaran yang aktif dan akan membuat siswa lebih bergairah dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.

Model Pembelajaran Make a Match ini dibuat oleh Lorna Curran pada tahun 1994. Model Pembelajaran Make a Match biasanya digunakan dalam melakukan evaluasi, yaitu dengan memberikan sebuah pertanyaan dan jawabannya yang kemudian disebarkan kepada seluruh siswa. Siswa kemudian mencari pasangan antara pertanyaan dan jawaban yang sesuai. Untuk lebih lengkapnya, perhatikan langkah-langkah Model Pembelajaran Make a Match

make a match


Langkah-langkah Model Pembelajaran Make a Match :

  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
  2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu
  3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
  4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
  5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
  6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
  7. Demikian seterusnya
  8. Kesimpulan/penutup

Model Pembelajaran Make a Match ini baik digunakan untuk siswa ketika mereka sudah terlihat jenuh atau pasif, sehingga gairah belajar dapat kembali timbul. Seperti halnya model pembelajaran lainnya, Model Pembelajaran Make a Match memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan Model Pembelajaran Make a Match :
  1. Meningkatkan gairah belajar siswa
  2. Membuat siswa menjadi aktif
  3. Pembelajaran menjadi lebih variatif
  4. Tujuan Pembelajaran mudah untuk dicapai
Kekurangan Model Pembelajaran Make a Match :
  1. Membutuhkan ruang belajar yang besar
  2. Apabila guru tidak memiliki kemampuan mengatur kelas, maka siswa akan cenderung bersifat gaduh dan hyper aktif
  3. Sulit untuk menentukan poin
Namun, dari kekurangan-kekurangan yang ada kita dapat meminimalisirnya dengan mengembangkan Model Pembelajaran Make a Match ini setelah kita mencobanya dan melakukan evaluasi terhadap Model Pembelajaran Make a Match ini.

Share this

0 Comment to "Model Pembelajaran Make a Match"

Post a Comment