Sunday, 12 July 2015

Metode Pembelajaran Debat Aktif

Metode Pembelajaran Debat Aktif - Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. 

debat

Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat. 

Pada dasarnya, agar semua model berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran kooperatif, setiap model harus melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk menyelesaikan tugas. Keterampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. 

Peran tersebut mungkin bermacam macam menurut tugas, misalnya, peran pencatat (recorder), pembuat kesimpulan (summarizer), pengatur materi (material manager), atau fasilitator dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar. 

Langkah-langkah melaksanakan metode dabat aktif adalah sebagai berikut :
  1. Siapkan sebuah pernyataan yang kontraversial 
  2. Guru menginformasikan masalah yang kontroversial yang akan dibahas, kemudian siswa mengembangkan sebuah pernyataan yang controversial yang berkaitan dengan materi pelajaran. 
  3. Membagi kelas ke dalam dua tim. Satu kelompok yang “pro” dan kelompok lain yang “kontra”. setiap kelompok dibagi lagi menjadi 3-4 kelompok. Memilih salah satu anggota sebagai ketua/juru bicara 
  4. Memilih salah satu siswa sebagai moderator untuk memimpin debat 
  5. Mempersiapkan kursi untuk para juru bicara pada kelompok yang pro dan kontra. Siswa yang lain duduk di belakang juru bicara. Memulai debat dengan para juru bicara mempresentasikan pandangan mereka. Proses ini disebut argument pembuka. 
  6. Setelah mendengar argument pembuka, siswa menghentikan debat dan kembali ke kelompok masing-masing untuk mempersiapkan argument mengkounter/melawan argument pembuka dari kelompok lawan. Setiap kelompok memilih juru bicara yang baru (lain) untuk bergantian. 
  7. Melanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan peserta yang lain dapat memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan untuk mendukung argument kelompoknya. 
  8. Meminta mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argumen dari para wakil kelompok. 
  9. Pada saat yang tepat, akhiri debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang. Memastikan bahwa kelas terintegrasi/menyatu dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang berasal dari kelompok lawan mereka 
  10. Meminta kepada siswa untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik menurut mereka 
  11. Menyampaikan point-point penting dari debat tersebut dan menghubungkan dengan materi pelajaran.
Kelebihan dan kelemahan metode debat aktif adalah sebagai berikut. 

Kelebihan14
  1. Peserta didik menajadi lebih kritis
  2. Suasana kelas menjadi lebih bersemangat
  3. Peserta didik dapat mengungkapakan pendapatnya dalam forum
  4. Peserta didik mnjadi lebih besar hati, ketika pendapatnya tidak sesuai dengan peserta yang lain 
Kelemahan

  1. Biasanya hanya siswa yang aktif saja yang berbicara
  2. Terkadang timbul perselisihan antar siswa setelah berdebat karena tidak terima pendapatnya disanggah
  3. Biasanya timbul rasa ingin saling menjatuhkan
  4. Memakan waktu yang cukup lama

Share this

0 Comment to "Metode Pembelajaran Debat Aktif"

Post a Comment