Saturday 4 July 2015

Metode Pembelajaran Brainstorming


Metode Pembelajaran Brainstorming - Metode Brainstorming adalah suatu teknik atau mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Ialah dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satiu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang singkat (Roestiyah 2001: 73). 

brainstorming
Tujuan brainstorming ini adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama. Metode ini digunakan untuk menguras habis apa yang dipikirkan para siswa dalam menanggapi masalah yang dilontarkan guru di kelas tersebut. 
Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan metode brainstorming :
1. Pemberian informasi dan motivasi
2. Identifikasi
3. Klasifikasi
4. Verifikasi
5. Konklusi (Penyepakatan)

Brainstorming dalam bahasa Indonesia disebut sebagai curah gagas/curah pendapat/sumbang saran. Dengan demikian keutamaan metode brainstorming ini adalah penggunaan kapasitas otak dalam menjabarkan gagasan atau menyampaikan suatu ide. Dalam proses brainstorming, seseorang akan dituntut untuk mengeluarkan semua gagasan sesuai dengan kapasitas wawasan dan psikologisnya. Metode brainstorming adalah metode yang sangat tepat untuk menjabarkan proses tersebut dengan mudah dan efisien.

Keunggulan metode brainstorming yaitu :

 
1. Anak-anak berfikir untuk menyatakan pendapat.
2. Melatih siswa berpikir dengan cepat dan tersusun logis.
3. Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh guru.
4. Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.
5. Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang sudah pandai atau dari guru.
6. Terjadi persaingan yang sehat.
7. Anak merasa bebas dan gembira.
8. Suasana demokratis dan disiplin dapat ditumbuhkan.

102
Kelemahan metode brainstorming yaitu :

 
1. Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dengan baik.
2. Anak yang kurang pandai selalu ketinggalan.
3. Guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan.
4. Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul atau salah.
5. Tidak menjamin hasil pemecahan masalah.
6. Masalah bisa berkembang ke arah yang tidak diharapkan. (Roestiyah, 2001:74-75). 
Berbagai kekurangan tersebut dapat diatasi apabila seorang guru atau pimpinan dalam kelas bisa membaca situasi dan menguasai kelas dengan baik untuk mencari solusi. Guru harus bisa menjadi penengah dan mengatur situasi dalam kelas sebaik mungkin. Caranya yaitu dengan menguasai betul-betul materi yang akan disampaikan dan membuat perencanaan proses belajar mengajar dengan matang.
Demikianlah beberapa informasi yang dapat kami sampaikan terkait dengan metode pembelajaran brainstorming, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.
Terima kasih anda telah berkenan membaca artikel yang berjudul metode pembelajaran Brainstorming. Silahkan berlangganan dengan kami untuk mendapatkan artikel-artikel terbaru terkait macam-macam metode pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran melalui email secara gratis dan aman tanpa SPAM.

Terus ikuti perkembangan website ini untuk mendapatkan informasi terbaru tentang metode-metode pembelajaran alternatif, model pembelajaran alternatif, strategi pembelajaran alternatif, pendekatan pembelajaran alternatif, metode-metode pembelajaran efektif, model pembelajaran efektif, strategi pembelajaran efektif, pendekatan pembelajaran efektif, metode-metode pembelajaran terbaik, model pembelajaran terbaik, strategi pembelajaran terbaik, pendekatan pembelajaran terbaik.

Share this

0 Comment to "Metode Pembelajaran Brainstorming"

Post a Comment