Metode
Pembelajaran Brainstorming - Metode
Brainstorming adalah suatu teknik atau mengajar yang dilaksanakan oleh guru di
dalam kelas. Ialah dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru,
kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga
mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan
pula sebagai satiu cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia
dalam waktu yang singkat (Roestiyah 2001: 73).
Tujuan brainstorming
ini adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman
semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta
informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi
pembelajaran bersama. Metode ini digunakan untuk menguras habis apa yang
dipikirkan para siswa dalam menanggapi masalah yang dilontarkan guru di kelas
tersebut.
Berikut ini
adalah langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan metode brainstorming :
1.
Pemberian informasi dan motivasi
2.
Identifikasi
3.
Klasifikasi
4.
Verifikasi
5. Konklusi
(Penyepakatan)
Brainstorming dalam bahasa Indonesia disebut sebagai curah gagas/curah pendapat/sumbang saran. Dengan demikian keutamaan metode brainstorming ini adalah penggunaan kapasitas otak dalam menjabarkan gagasan atau menyampaikan suatu ide. Dalam proses brainstorming, seseorang akan dituntut untuk mengeluarkan semua gagasan sesuai dengan kapasitas wawasan dan psikologisnya. Metode brainstorming adalah metode yang sangat tepat untuk menjabarkan proses tersebut dengan mudah dan efisien.
Keunggulan metode brainstorming yaitu :
1.
Anak-anak berfikir untuk menyatakan pendapat.
2. Melatih
siswa berpikir dengan cepat dan tersusun logis.
3.
Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah
yang diberikan oleh guru.
4. Meningkatkan
partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.
5. Siswa
yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang sudah pandai atau dari
guru.
6. Terjadi
persaingan yang sehat.
7. Anak
merasa bebas dan gembira.
8. Suasana
demokratis dan disiplin dapat ditumbuhkan.
102
Kelemahan metode brainstorming yaitu :
1. Guru
kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dengan baik.
2. Anak
yang kurang pandai selalu ketinggalan.
3. Guru
hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan.
4. Siswa
tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul atau salah.
5. Tidak
menjamin hasil pemecahan masalah.
6. Masalah
bisa berkembang ke arah yang tidak diharapkan. (Roestiyah, 2001:74-75).
Berbagai
kekurangan tersebut dapat diatasi apabila seorang guru atau pimpinan dalam
kelas bisa membaca situasi dan menguasai kelas dengan baik untuk mencari
solusi. Guru harus bisa menjadi penengah dan mengatur situasi dalam kelas
sebaik mungkin. Caranya yaitu dengan menguasai betul-betul materi yang akan
disampaikan dan membuat perencanaan proses belajar mengajar dengan matang.
Demikianlah
beberapa informasi yang dapat kami sampaikan terkait dengan metode pembelajaran
brainstorming, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.
Terima
kasih anda telah berkenan membaca artikel yang berjudul metode pembelajaran
Brainstorming. Silahkan berlangganan dengan kami untuk mendapatkan
artikel-artikel terbaru terkait macam-macam metode pembelajaran, pendekatan
pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran
melalui email secara gratis dan aman tanpa SPAM.
Terus ikuti perkembangan website ini untuk mendapatkan informasi terbaru tentang metode-metode pembelajaran alternatif, model pembelajaran alternatif, strategi pembelajaran alternatif, pendekatan pembelajaran alternatif, metode-metode pembelajaran efektif, model pembelajaran efektif, strategi pembelajaran efektif, pendekatan pembelajaran efektif, metode-metode pembelajaran terbaik, model pembelajaran terbaik, strategi pembelajaran terbaik, pendekatan pembelajaran terbaik.
0 Comment to "Metode Pembelajaran Brainstorming"
Post a Comment